UTS Bahasa Indonesia_Chika Delviana Mahendri






Mata Kuliah                        : Bahasa Indonesia 

Bobot                                   : 2 SKS 

Hari/Tanggal                       :  11 Desember 2021

Fakultas                               : Fikom ( Malam ) 

Semester                               : I ( Satu )

Waktu Dosen                       : 100 Menit

Nama Mahasiswa       : Chika Delviana Mahendri



Soal  :

1 . Ubahlah artikel Teks Nonakademik di bawah ini menjadi artikel Teks Akademik

2. Jawaban diupload ke website atau ke blog pribadi mahasiswa 



Mengenal Musni Umar sebagai Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta


 Prof. Musni Umar, SH, MSi, PhD adalah sosok tokoh publik yang sering muncul di layar kaca. Belakangan ini, sering kali muncul karena dimintai pandangannya dari aspek sosial berdasarkan latar belakangnya sebagai sosiolog. Selain sebagai seorang tokoh publik berlatar sosiolog, Prof. Musni Umar juga merupakan seorang rektor di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, yaitu Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta. Perlu diketahui Prof. Musni Umar memperoleh gelar Adjunct Profesor dari Asia University Malaysia. Rektor yang berkantor di Jln. Pemuda 1 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Beliau memiliki kebiasaan membaca dan memanfaatkan setiap waktu tersisa untuk menulis. Prof. Musni Umar, terbilang cukup kerja cepat dan kerja cerdas dalam menaikkan elektabilitas kampus dari sejak ia dilantik menjadi Rektor UIC yang saat itu sedang dalam fase transisi, pasca persoalan hukum yang dialami. Takdir Allah menentukan UIC bebas dari persoalan tersebut dan Prof. Musni Umar diangkat menjadi rektor. Beliau terpaksa harus memikul beban besar dan berat. Bangkit dari jatuh cukup terbilang merupakan pekerjaan yang besar yang membutuhkan tenaga fisik, fikiran dan kerja cerdas serta profesional. Selain itu, sebagai pimpinan universitas swasta dituntut harus memiliki kematangan strategi marketing untuk memantik perhatian generasi muda Indonesia yang baru usai menjalani Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat saat ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Terbilang cukup kerja cepat dan cerdas, baru empat tahun lebih menjalani masa pemulihan.


 Saat ini, UIC telah memiliki ribuan mahasiswa baik yang sedang aktif atau yang telah menyelesaikan studi. Prof. Musni Umar mampu memikul kepercayaan umat, dan mampu merealisasikan janjinya dengan baik dalam memajukan UIC untuk dapat bersinergi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan berkompetisi dengan para universitas maju yang ada di ibukota. Prof. Musni Umar dituntut menjalankan kewajiban sebagai seorang pimpinan universitas untuk mengatur kurikulum pembelajaran dan kedisiplinan di universitas yang dipimpin. Beliau juga banyak melahirkan karya-karya di sela-sela waktu luangnya sebagai seorang pemimpin Universitas. Karya-karya tersebut merupakan persembahannya sebagai sosiolog dan rektor UIC Jakarta kepada anak bangsa dan negara. Selain itu, karya-karya tersebut merupakan bukti pertanggungjawaban atas gelar guru besar yang disematkan padanya. Walau tergolong rektor yang paling banyak kontranya, dan menjadi sorotan publik. Prof. Musni Umar pun selain menyibukkan diri menjalani tugas kampus dan menulis, Ia pun banyak mengisi forum-forum ilmiah yang diadakan oleh berbagai kalangan baik dalam negeri atau di luar negeri yang mengundangnya sebagai narasumber solusi dalam persoalan umat.


Setiap Universitas di zaman saat ini, dengan berbagai kemajuan teknologi dan terbukanya ruang-ruang persaingan di ibukota akan tetap menerapkan kerja cerdas dan profesional. Baik dari aspek pengelolaan akademik sampai dengan manejemen keuangan kampus. Perlu diketahui, Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta terbilang kampus swasta yang cukup murah di ibu kota Jakarta dan memiliki toleransi yang amat tinggi kepada siapa saja. Walau menerapkan prinsip kerja profesional, Universitas yang dipimpin oleh Prof. Musni Umar ini tidak membebankan kepada mahasiswa untuk memaksakan kehendak saat memiliki kekurangan finansial untuk membayar lunas semester. SPP dapat dibayar secara tahap dan tanpa paksaan pihak universitas. Selain itu, memiliki banyak bantuan pendidikan kepada mahasiswa yang kurang mampu atau berlatarbelakang tidak memiliki kecukupan ekonomi. Hal ini, dapat diajukan kepada pihak universitas. Biasanya, melalui pihak rektorat sendiri yang akan mengevaluasi dan menanyakan kejelasan dari setiap permasalahan mahasiswa. Prof. Musni Umar selalu membuka ruang diskursus kepada setiap mahasiswanya untuk mendapat informasi secara langsung. Cukup berbeda dengan pimpinan universitas lainnya, bahkan sekelas tokoh publik selayaknya prosedural kantornya tidak dibuat sulit. Hal ini, baginya agar mahasiswa dapat secara langsung dan tidak dipersulit saat ingin menemui pimpinan mereka. Bahkan tak segan-segan untuk memarahi para stafnya bila kedapatan mempersulit urusan mahasiswa. Baginya, urusan umat jauh lebih penting dan harus diutamakan demi kepentingan dan kemajuan pendidikan Indonesia. Inilah sebabnya mengapa ia dikategorikan sebagai rektor yang berbeda dari lainya. Prof. Musni Umar termasuk pimpinan yang tidak terlalu banyak berbicara, tapi lebih mengutamakan kerja nyata dalam membantu mempermudah urusan umat. (Hams).

Komentar